sesaat aku tersadar sesuatu yang menusuk langsung menembus kulit dan tulangku.
langsung menuju jantung dan tusukan itu makin mendalam oleh sesuatu yang abstrak.pikiranku
sesaat aku mulai terpikir akan arti keberadaanku hidup dan berkehidupan.
sesaat aku mulai merasa bahwa ada sesuatu yang menjanggal.
jauh di bawah sadarku.
atau sebenarnya tidak jauh dan aku hanya pura pura tidak sadar?
sesaat aku berkomitmen dan sesaat pula dengan mudahnya aku menghancur leburkan komitmen itu.
sesaat kemudian aku berpikir lagi lalu kemudian tusukan itu makin merasuk hingga ke dalam.dalam dan semakin mendalam.
sesaat muncul penyesalan dan sesaat pula penyesalan itu teriring hilang oleh canda.
canda yang tak berbatas dan tak bertujuan.
membuatku tampak bodoh dan memang itu benar benar bodoh.
sesaat aku tersadar berada dalam realita.
kenyataan yang sulit untuk dipahami dan diterima.
sesaat kemudian aku berpikir lagi dan tusukan itu semakin mendalam.
bertubi-tubi dalamnya hingga aku merintih menahan perihnya tusukan itu.
hingga pikiran yang tadinya terhapus oleh canda kini meredam dalam menetap menjadi buah pikir baru.
buah pikir yang tertanam tepat di akar otakku.
bukan menjadi pikiran dan kini sudah menjadi komitmen.
komitmen yang aku akan berjanji tak akan lekang oleh rasa.
untuk setiap kesalahan dan kemunafikan serta dosa beriring kesia-siaan yang telah kuperbuat.
untuk semua partitur pembangun dan penyerta kehidupanku.
teriring salam dan kesadaran.
aku meminta maaf
Showing posts with label bekicot. Show all posts
Showing posts with label bekicot. Show all posts
Saturday, August 21, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)