di balik jeruji plastik

percikan rintik hujan menaruh keluh di lubung benakku..
menarik jerjak selesah bayangku..
kerlap kerlip nyanyian alam menghela pembiasanku..
tidakkah kau dengar sesuatu?..
ya...
aku mendengar..
biar suara mendengarkanku..
biar suara tanyakan kabarnya..
biar suara sampaikan padanya..
bahwa dia pujaan hatiku [ps:daun mulai menghijau]
..
sunyi..
kini tetesan serpih rintik melekat di pelepah nafasku..
menggregoti tiap sela di peradaban kasihku..
adakah jawaban dari tanyaku?..
kiniku hanya terdiam.,membisu.,tapi tak sampai buta..
penantian..
bahkan penantian..
tidak!ini lebih dari penantian..
ini saat saat paling kutunggu..
ini saat terpenting dalam hidupku..
haruskah ku ubah haluan tuk selubungi celah celah waktu yang menghalangi?
atau biarkan saja ku mengiris urat nadi ku?
ah..
ini bukan masalah nyawa..
ini hanya soal taste..
bahkan aku rela berlari..
berlari lebih dari seribu tahun lagi..
dan pada saat saat terakhirku..
saat terakhir penantianku..
mungkin ku tak berlabuh di dermaga penantianmu..
ku kan berlabuh..
di ujung penantianku..
dan apakah penantian ku ini berarti?
ya..
aku sedang menanti..
menanti giliran makan malam.,makku lagi masak,tapi gas habis..,jadi aku harus menanti.,sampai abang penjual gas datang..